Sebelum
membahas mengenai jembatan Wheatstone, sebaiknya kamu baca terlebih dahulu
tentang Konsep Dasar Kelistrikan agar prinsip-prinsip jembatan
Wheatstone lebih mudah kamu pahami.
http://fisikaveritas.blogspot.com:
Diizinkan menyalin artikel ini jika mencantumkan FISIKAVERITAS sebagai
sumbernya
Rangkaian
Listrik Jembatan (Electrical Bridge)
adalah rangkaian listrik yang digunakan untuk mengukur nilai-nilai besaran
listrik seperti resistansi (R) yang
merupakan kemampuan untuk menghambat arus listrik; kapasitansi (C), yang merupakan kemampuan untuk
menyimpan muatan listrik; dan induktansi (L),
yang merupakan kemampuan untuk membuat arus listrik yang menghasilkan medan
magnet. (Terjemahan Bebas dari Microsoft ® Encarta ® 2009)
Secara
umum, rangkaian listrik jembatan adalah rangkaian listrik yang dirangkai
seperti gambar berikut
Rangkaiannya
mirip jembatan dalam pengertian sehari-hari, di mana Galvanometer selaku
jembatannya. Kadang-kadang, rangkaian listrik jembatan disebut rangkaian
jembatan saja.
Ada
banyak rangkaian jembatan, di antaranya:
1. Rangkaian Jembatan Wheatstone
2. Rangkaian Jembatan Wien
3. Rangkaian Jembatan Kelvin
4. Dsb.
Komponen
listrik dan kegunaan dari rangkaian-rangkaian di atas pun berbeda, untuk
jembatan Wheatstone, kegunaannya antara lain adalah
a. Mengukur resistansi (R) suatu
bahan –selain dengan menggunakan Voltmeter dan Amperemeter–. (yang menjadi bahasan
kita di sini)
b. Sebagai
rangkaian pengondisi pada suatu sensor. (tidak dibahas di posting ini)
Oke, kita
mulai.. Suatu rangkaian disebut rangkaian jembatan Wheatstone jika rangkaiannya
seperti gambar di bawah ini:
Perlu diingat bahwa selain kabel, komponen listrik jembatan Wheatstone hanya Galvanometer (pendeteksi arus listrik) dan resistor atau bahan lain yang bersifat resistif misalnya kawat dsb.
![]() |
Galvanometer |
![]() |
Resistor |
Misalnya
R1, R2, dan R3 sudah kita ketahui nilainya,
dan kita akan mencari tahu berapa besarnya Rx dengan jembatan
Wheatstone! (dengan R1 dan R3 dapat diubah-ubah besarnya)
Cara
untuk mengetahui Rx adalah dengan mengubah-ubah R1 atau R3
sampai Galvanometer tidak mendeteksi adanya arus listrik yang mengalir padanya,
jika sudah demikian, catat nilai R1, R2, dan R3
yang menyebabkan Galvanometer tidak mendeteksi arus listrik tadi. Kemudian gunakan rumus
di bawah ini untuk menghitung Rx.
Dari mana asal rumus ini?
Sekarang, kita tinjau dan analisis rangkaian jembatan Wheatstone di atas.
Kita memilih Galvanometer tidak mendeteksi adanya arus listrik yang
mengalir padanya agar perumusan jauh lebih mudah, mari kita lihat perumusannya.
Jika tidak ada arus listrik yang mengalir melewati Galvanometer artinya Vbd = 0, ini mengakibatkan Vab = Vad, dan Vbc = Vdc ;
serta i1 = i3
dan i2 = i4 ;
dan karenanya iG = 0.
Bagi
persamaan (1) dengan persamaan (2), ingat bahwa i1 = i3 dan i2 = i4 ;
Pada
prakteknya, untuk mengukur resistansi suatu resistor yang tidak diketahui, kita
mengganti dua buah resistor dengan sebuah kawat. Rangkaiannya menjadi seperti
berikut (klik gambar untuk memperbesar gambarnya)
Ingat
kembali bahwa
Pada
kawat, kita menggeser-geser kabel penghubung dari Galvanometer sampai
Galvanometer tidak mendeteksi adanya arus yang mengalir pada Galvanometer
tersebut. Maka rumus
Dapat diganti menjadi bentuk di bawah ini
Dengan asumsi bahwa kawat yang digunakan ini berbahan dengan ρ dan luas penampang A yang seragam di sepanjang kawat.
Nah, untuk mengukur resistansi suatu resistor atau bahan resistif lainnya
kita dapat menggunakan rangkaian di bawah ini
Dengan menggeser-geser kabel penghubung dari Galvanometer di kawat sampai
Galvanometer tidak mendeteksi arus listrik, catat panjang kawat L1 dan L2, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui
besarnya resistansi Rx.
http://fisikaveritas.blogspot.com:
Diizinkan menyalin artikel ini jika mencantumkan FISIKAVERITAS sebagai
sumbernya
[Pertanyaan-Jawaban]
P : Mengapa pada jembatan
Wheatstone, untuk mengukur resistansi maka arus listrik yang mengalir pada
Galvanometer harus dibuat nol (iG
= 0 ) ?
J : Agar rumus sederhana R1Rx = R2R3
dapat berlaku. Sebenarnya bisa saja kita mengetahui Rx dengan iG ≠ 0, akan tetapi rumusnya akan
menjadi lebih rumit.
Baca Juga:
:: Aplikasi Jembatan Wheatstone pada Sensor Resistif
:: Apakah Berat Flashdisk Bertambah Ketika Memorinya Penuh?
:: Standar Nilai Hambatan Resistor
:: Aplikasi Jembatan Wheatstone pada Sensor Resistif
:: Apakah Berat Flashdisk Bertambah Ketika Memorinya Penuh?
:: Standar Nilai Hambatan Resistor
materi sangat membantu banyak,
ReplyDeletethanks :)
Terima kasih telah berkunjung ke fisikaveritas. :)
ReplyDeletegan, klo contoh dari pengaplikasian dari jembatan wheatstone ini ap ajh yah..?
ReplyDeleteuntuk FHS:
ReplyDeleteaplikasi atau kegunaan jembatan Wheatstone (sudah ada di artikel):
a. Mengukur resistansi (R) suatu bahan –selain dengan menggunakan Voltmeter dan Amperemeter–.
b. Sebagai rangkaian pengondisi pada suatu sensor.
nanti, untuk kegunaan jembatan Wheatstone sebagai rangkaian pengondisi sensor akan kami tulis artikelnya.. :)
klo Rx diketahui mencari R1 R2 dan R3 bagaimana gan?
ReplyDeleteUntuk Rifki Nugraha
DeleteTerima kasih gan sudah berkunjung dan bertanya ke Fisikaveritas :)
Setahu kami, dengan ‘menggunakan’ jembatan Wheatstone, tidak ada cara untuk mengetahui R1, R2, dan R3 jika yang diketahui ‘hanya’ Rx ;
Kecuali kalau R1, R2, dan R3 kita copot dari jembatan Wheatsone dan kita ukur langsung besarnya dengan Ohmmeter (Ohmmeter juga di dalamnya ada jembatan Wheatstone). Bisa juga dengan cara melihat pita warna resistornya. Bisa juga dengan mengaliri resistor R tersebut dengan arus kemudian ukur V dan I-nya, R = V/I.
Semoga dapat menjawab pertanyaan agan.
.:
ReplyDeleteUntuk aplikasi/kegunaan jembatan Wheatstone, artikelnya sudah kami tulis; dapat dibaca pada artikel berikut ini :
Aplikasi Jembatan Wheatstone
Terima kasih :.
misalkan kawat-luncur pada jembatan wheatstone tersebut ,empunyai luas penampang yang tidak sama sepanjang kawat,,bagaimana hal ini bisa mempengaruhi percobaan yang kita lakukan?
ReplyDeleteUntuk Dila Yolanda
DeleteTerima kasih telah berkunjung ke Fisika Veritas.
Pertanyaan serupa juga muncul, bagaimana jika resistivitas (ρ) tidak sama sepanjang kawat?
Menurut kami, selama perbedaan luas penampang (dan/atau resistivitas) sepanjang kawat luncur tidak signifikan, maka hasil percobaan yang kita peroleh masih dapat dikatakan 'memuaskan', dengan catatan tertentu pastinya (misalnya pengambilan data harus sesuai prosedur dan lain-lain).
Luas penampang yang berbeda-beda sepanjang kawat luncur dapat mempengaruhi percobaan yang kita lakukan, terutama pada pembacaan Galvanometer. Karena adanya perbedaan luas penampang sepanjang kawat, maka pembacaan skala nol pada Galvanometer akan bergeser dari pembacaan skala nol yang sebenarnya (jika luas penampangnya sama sepanjang kawat), sehingga hasil percobaan menjadi bergeser pula dari yang sebenarnya. Namun -sekali lagi- jika perbedaan ini sangat kecil (misalnya: perbedaan luas sepanjang kawat dalam orde mikrometer persegi, atau mungkin hanya dalam orde nanometer persegi untuk kawat standar di pasaran), maka hasil percobaan yang kita peroleh masih dapat dikatakan memuaskan.
Semoga dapat membantu..
mengapa kawat penghubung yg digunakan harus sependek mungkin?
ReplyDeletePada jembatan Wheatstone;
DeleteBerdasarkan pengalaman kami, praktis tidak ada perbedaan yang berarti di dalam pengukuran jika kabel/kawat penghubung yang kita gunakan adalah kabel pendek atau kabel panjang. Idealnya, panjang kabel/kawat penghubung memang tidak mempengaruhi hasil pengukuran. Kalaupun berpengaruh, ada kemungkinan bahwa kabel penghubung yang terlalu panjang dapat mempengaruhi arus listrik yang masuk ke Galvanometer (sehingga pembacaan pada Galvanometer menjadi tidak benar), karena secara konsep kita tahu bahwa hambatan (R) sebanding dengan panjang kawat yang dilalui arus listrik; digunakan kabel yang pendek mungkin akan mengurangi kesalahan pembacaan arus listrik pada Galvanometer.
Namun sejauh yang kami tahu, kami belum pernah mendengar -sebelumnya- bahwa kabel/kawat penghubung yang digunakan harus sependek mungkin.
Semoga dapat menjawab.
terimakasih, sangat membantu
ReplyDeleteSama-sama.. :)
Deletemakasih gan, sangat membantu.....
ReplyDeleteSama-sama gan.. :)
Deleteseutas kawat yang panjangnya 5 m memiliki hambatan 50 ohm .berapakah hambatan kawat kedua yang memiliki berat dua kali kawat pertama dan diameternya 1/2 kali kawat pertama ?
ReplyDeletetergantung jenis bahan kedua kawat tersebut, berapa resistivitasnya? Setidaknya berapa perbandingan resitivitas bahan kawat satu dengan kawat kedua?
Deleteapa akibatx bila hambatan seri Rg(galvanometer) d buat sama dgan 0 ?? gmana contoh scara kuantitatifnya ???????
ReplyDeleteMenarik nih..
DeleteRg = 0? Superkonduktor dong mas?
Mungkin pertanyaan mas itu gini ya maksudnya: gimana kalau galvanometer tidak dipasang?
Kalau galvanometer tidak dipasang, rangkaiannya sama seperti rangkaian paralel biasa, coba perhatikan rangkaiannya..
kak kurang jelas,bisa jelaskan lebih rinci?
Deleteterima kasih sangat membantu
ReplyDeletegan gimana kalk ada arus yang masuk ke galvanometer pada rangkaian jembatan wheatstone??
ReplyDeleteMengapa harus menggunakan jembatan wheatstone?
ReplyDeletekenapa kabel penghubung hambatan dan jembatan wheatstone harus sependek mungkin?
ReplyDeleteTerimakasih , sangat membantu sekali :))
ReplyDeletesebuah jembatan wheastone memiliki
ReplyDeletenilai-nilai elemen yaitu tegangan batere 5 V
dan tahanan dalamnya diabaikan. Sensitivitas
galvanometer adalah 10 mm/μA dan tahanan
dalamnya 100 ohm. Nilai legan
pembandingnya adalah R1 100 ohm, R2 1000
ohm R3 200 ohm dan nilai ketidakseimbangan
pada lengan BC adalah 5 ohm. Tentukan arus
defleksi galvanometer.
Kak mau bertanya nih. Apa akibatnya bila hambatan seri Rg dibuat sama dengan nol? Beserta satu contoh kuantitatifnya
ReplyDelete