_Kelistrikan (Electricity)
Sifat
listrik dibawa oleh suatu muatan listrik elementer yaitu elektron (pembawa
muatan negatif) dan proton (pembawa muatan positif) yang dengan neutron
ketiganya merupakan penyusun suatu atom.
Besarnya
muatan listrik proton adalah +e = + 1.602 x 10-19 Coulomb
Besarnya
muatan listrik elektron adalah -e = - 1.602 x 10-19 Coulomb
Neutron
tidak bermuatan listrik (netral atau 0
Coulomb)
Muatan
positif akan tarik-menarik dengan muatan negatif, sedangkan dua buah muatan
atau lebih yang sama tanda muatannya akan saling tolak-menolak.
Massa
proton dan neutron jauh lebih besar daripada massa elektron, sehingga
elektronlah yang bertanggung jawab dalam terjadinya arus listrik karena lebih
mudah untuk digerakkan.
_Arus Litrik
Arus
listrik (i) didefinisikan sebagai
banyaknya muatan listrik (q) yang
bergerak dalam satu satuan waktu (t)
tertentu, dituliskan
Satuan
arus listrik adalah Ampere atau Coulomb/detik.
Perlu
kamu ketahui bahwa: untuk kondisi tertentu, arus listrik 1 Ampere adalah arus listrik yang sangat berbahaya (dapat membunuh seekor gajah); dalam peralatan elektronik, biasanya arus
listrik yang digunakan hanya dalam orde miliAmpere (seperseribu Ampere).
_Beda Potensial
(Tegangan Listrik)
Potensial
listrik (V) merupakan pengaruh
listrik suatu muatan listrik (q) pada
suatu jarak tertentu (r), satuannya
Volt. Potensial listrik (V) juga didefinisikan sebagai ukuran seberapa besar
energi listrik (W) per satu satuan
muatan listrik (q)
Beda
potensial merujuk kepada seberapa besar perbedaan potensial di antara dua titik
tertentu yang masih dalam pengaruh potensial tersebut. Ilustrasinya pada
rangkaian listrik seperti gambar di bawah ini
_Resistansi Listrik
(Hambatan Listrik)
Resistansi
listrik didefinisikan oleh Ohm dalam hukum Ohm sebagai berikut
Resistansi
(R) adalah perbandingan tegangan
listrik (V) terhadap arus listrik (I) pada suatu komponen listrik yang
sama.
Resistansi
listrik bergantung pada geometri (bentuk) suatu bahan dan sifat dasar/khas
bahan tersebut yaitu resistivitas bahan (ρ),
di mana
Dengan L adalah panjang bahan yang (akan)
dilewati arus listrik, A adalah luas
permukaan bahan yang (akan) dilalui arus listrik dan ρ adalah resistivitas bahan yang unik untuk setiap bahan. Jangan terkecoh dengan ρ massa jenis, kebetulan saja lambangnya sama.
_Arus Searah (DC) dan
Arus Bolak-balik (AC)
Arus Searah (DC)
Ciri arus listrik searah (Direct
Current - DC) adalah arus listriknya hanya bergerak satu arah saja pada
suatu loop, dan kutub tegangan
listriknya tidak berubah-ubah. Contohnya: baterai, accu, DC power-supply, dsb.
Arus Bolak-balik (AC)
Ciri arus
listrik bolak-balik (Alternating Current
- AC) adalah arus listriknya bergerak bolak-balik pada suatu loop, dan kutub tegangan listriknya
berubah-ubah dengan frekuensi tertentu. Contohnya: generator AC, sumber listrik PLN, dsb.
_Prinsip Dasar
Listrik Arus Searah (DC)
. Hukum Ohm
Bentuk
asli: R = V/I, bisa ditulis V = IR
atau I = V/R.
. Hukum Kirchhoff I
(kekekalan arus listrik)
Total
arus yang masuk ke dalam percabangan sama dengan total arus listrik yang keluar
percabangan.
. Hukum Kirchhoff II
Total
–aljabar– tegangan listrik pada suatu rangkaian listrik loop tertutup adalah nol.
. Prinsip Tegangan
Listrik
Tegangan
listrik atau beda potensial listrik adalah sama pada suatu cabang paralel dan
merupakan penjumlahan tegangan komponen listrik pada suatu rangkaian seri.
. Prinsip Arus
Listrik
Arus
Listrik sama untuk rangkaian seri, namun berlaku hukum Kirchhoff I pada
rangkaian paralel.
. Rangkaian Resistor
Seri
Resistor
adalah komponen hambatan listrik. Jika kita memiliki dua buah resistor dengan
resistansi R1 dan R2 pada suatu rangkaian seri, maka kita
dapat mengganti dua resistor tersebut dengan satu resistor saja yang setara
dengan gabungan seri dua resistor tadi. Cara menghitung resistansi resistor
penggantinya:
Asal
rumus di atas
Jika ada
banyak resistor, maka
. Rangkaian Resistor Paralel
Sama
seperti rangkaian seri, kita dapat mengganti dua buah resistor atau lebih
dengan suatu resistor pengganti yang setara dengan gabungan paralel dua
resistor tadi. Cara menghitung resistansi resistor penggantinya:
Asal
rumus di atas
Jika ada
banyak resistor, maka
BACA JUGA:
Belajar PLC untuk pemula
ReplyDelete