Hukum fisika yang paling fundamental adalah hukum kekekalan energi. Konsep
kekekalan energi diajukan oleh ahli biologi dan fisikawan besar bernama Herman von Helmholtz pada tahun 1847 ketika ia mengambil kesimpulan umum
(generalisasi) dari hasil rangkaian eksperimennya yang sangat teliti, yang mana
eksperimen ini telah dipimpin beberapa tahun sebelumnya oleh James Joule. James
Joule telah menunjukkan bahwa jika energi diubah atau dikonversi dari suatu
bentuk ke bentuk lain maka tidak ada energi yang lenyap atau diciptakan. Percobaan
James Joule yang terkenal adalah tentang konversi energi mekanik menjadi energi
panas (heat) dan sebaliknya,
eksperimennya menunjukkan bahwa 1 kalori = 4,186 Joule.
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa total energi di dalam suatu sistem
tertutup adalah tetap; dan energi dapat berubah dari suatu bentuk energi
menjadi bentuk energi lainnya. Konsep kekekalan energi ini telah dicoba dan
dibenarkan oleh banyak sekali eksperimen. Bahkan penemuan teoretis Albert
Einstein tentang kesetaraan massa dan energi (E = mc2) pun
tidak menunjukkan adanya pelanggaran terhadap hukum kekekalan energi;
penemuannya hanya menambah jenis konversi baru pada energi, yaitu massa ke
energi dan energi ke massa.
http://fisikaveritas.blogspot.com: Diizinkan menyalin artikel ini jika mencantumkan FISIKAVERITAS sebagai sumbernya
Gambar 1. Jam Pasir |
Perlu diingat bahwa hukum kekekalan
energi didasarkan sepenuhnya pada pengamatan eksperimental, keabsahannya hanya
berdasarkan hasil eksperimen. Tidak ada teori fisika fundamental yang
meramalkan kekekalan energi total, bahkan sampai sekarang.
http://fisikaveritas.blogspot.com: Diizinkan menyalin artikel ini jika mencantumkan FISIKAVERITAS sebagai sumbernya
TRIVIA:
Kita ambil contoh pada mesin sepeda
motor; tidak semua energi bahan bakar diubah menjadi energi gerak namun diubah
pula menjadi energi panas, energi bunyi, dan bentuk energi lainnya. Bagaimanapun,
jika kita jumlahkan energi gerak dengan energi panas, energi bunyi dan bentuk
energi lainnya yang ada pada mesin itu maka totalnya akan persis sama dengan
energi bahan bakar tadi. Jadi total energi pada sistem itu tetap.
Contoh lain adalah seperti pada lampu atau pencahayaan pada layar komputer/gadget
Kamu ini, energi listrik berubah menjadi energi cahaya dan sebagian lagi
menjadi energi yang tidak terpakai (energi panas, bunyi dan sebagainya). Jika
kita jumlahkan energi cahaya dengan energi yang tidak terpakai tersebut,
totalnya persis sama dengan energi listrik yang masuk ke sistem pencahayaan
komputer/gadget Kamu.
http://fisikaveritas.blogspot.com: Diizinkan menyalin artikel ini jika mencantumkan FISIKAVERITAS sebagai sumbernya
Jangan dibingungkan dengan konsep
efisiensi energi suatu sistem. Efisiensi energi suatu sistem menyatakan
perbandingan energi keluaran yang kita inginkan (atau yang terpakai) terhadap energi yang masuk ke sistem tersebut.
Contohnya pada mesin motor, energi keluaran yang kita inginkan adalah energi
gerak, dan energi yang masuk ke sistem adalah energi bahan bakar; jadi,
efisiensi sistem mesin motor tersebut adalah perbandingan energi gerak motor
terhadap energi bahan bakar. Dalam perumusan efisiensi kita tidak melibatkan
energi yang tak terpakai; namun sekali lagi, total energi dalam sistem tersebut
tidaklah berubah (baca: kekal).
Baca
Juga:
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteterima kasih atas info yang bermanfaat ini, sukses selalu untuk fisikawan indonesia maju terus.
ReplyDeletekunjungi juga situs penghitungan algoritma matematika saya yang bisa menjadi bisnis tambahan anda
Prediksi Toto Jitu Sgp
Prediksi Jitu Hk
Bocoran Sydneypools
semoga bermanfaat bagi pembaca yang hadir disini