Mengapa Belajar Fisika

Mau tahu lebih banyak tentang fisika dan alasan mengapa belajar fisika itu menyenangkan?

Berikut kami buat jawabannya dalam bentuk dialog tanya-jawab antara penanya (P) dan Fisikaveritas (F)

P: fisika itu apa sih?
F: fisika berasal dari kata berbahasa Yunani φυσική, atau dalam bahasa Inggris: physics (fisik, alam). Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan energi beserta interaksinya. Fisika merupakan ilmu pengetahuan alam yang paling fundamental dari semua ilmu pengetahuan alam lainnya. Perkembangan fisika sangat penting bagi peradaban umat manusia.


P: apa inti dari fisika?
F: inti fisika adalah konsep fisika. Pemahaman yang benar tentang konsep dasar fisika akan mempermudah kita untuk mempelajari konsep-konsep fisika yang lebih kompleks. Konsep fisika meliputi logika pembentukan teori, eksperimen yang mendasarinya, dan tentu saja pengalaman-pengalaman dan fakta-fakta fisika sehari-hari.


P: apa yang membuat fisika menjadi mengasyikkan?
F: tentu saja konsep fisika dan fakta-fakta unik tentang fisika; juga kemampuan fisika untuk memprediksi kejadian alam serta terapan fisika itu sendiri.


P: bagi sebagian orang, fisika itu sulit; mengapa?
F: karena sebagian orang itu belum melihat keunikan fisika, dan biasanya kesalahan yang dilakukan pengajar di sekolah saat mengajarkan fisika; yang mana pengajar terus-menerus mencecoki mereka dengan rumus-rumus tanpa mengetahui makna fisikanya dan mengapa rumus itu muncul.


P: lalu bagaimana agar orang-orang menyukai fisika?
F: pepatah "tak kenal maka tak sayang" memang benar. Untuk menyukai fisika sebaiknya orang-orang dikenalkan dulu tentang fisika dengan bacaan-bacaan yang menyenangkan (ensiklopedia, Fisikaveritas, dsb.). Kebanyakan orang yang menyukai fisika biasanya dimulai dari kekaguman mereka atas fenomena alam, teka-teki alam, sejarah dan biografi fisikawan terkenal. Fisikaveritas dapat membantu mereka yang ingin tahu lebih banyak tentang fisika, karena fisika dapat menjawab rasa ingin tahu manusia.


P: dalam pelajaran fisika di sekolah (dan juga perguruan tinggi), biasanya kita diajarkan untuk menghitung kecepatan buah kelapa jatuh dari pohonnya, dan hal-hal serupa yang tampaknya tidak penting, mengapa demikian?
F: hahaha... jika seorang pilot hendak menerbangkan pesawat terbang, apakah pilot itu boleh langsung menerbangkan pesawat komersial Jakarta-Singapura? Tentu tidak 'kan?! Begitu pula dengan fisika, untuk mengawali pembelajaran fisika sebaiknya kita memulainya dengan konsep dan perhitungan sederhana untuk melatih kita dalam proses pembelajarannya. Belajar ada tahapannya, kamu tidak akan diminta membuat Jembatan Surabaya-Madura jika kamu tidak mengerti dasar desain jembatan, konsep statika gaya, kekuatan material, dan lain-lain. Terkadang kita juga harus bijak di dunia nyata, "tidak semua yang bisa dihitung itu penting dan tidak semua yang penting bisa dihitung", kata Einstein; namun belajar harus dimulai dari hal-hal yang sederhana.


P: fisika itu selalu berkutat dengan rumus-rumus dan matematika yang sulit?
F: tidak juga; sebagian rumus-rumus itu mudah dipahami, semisal rumus yang muncul dari konsep gerak tentang kecepatan. Kecepatan dirumuskan sebagai perpindahan per waktu tempuh. Contohnya kecepatan sebuah mobil adalah 20km/jam, artinya mobil itu menempuh  20 km dalam waktu 1 jam, dan tentu saja mobil dengan kecepatan 20 km/jam lebih cepat daripada mobil dengan kecepatan 10 km/jam; itulah kecepatan. Perlu diingat, rumus-rumus itu muncul dari pemahaman kita tentang konsep fisika, jika kita paham konsepnya, kita akan dengan sendirinya paham rumus-rumus itu dan mengerti mengapa rumus itu harus ada.


P: seberapa pentingkah matematika di dalam fisika?
F: matematika merupakan bahasa dan tools/perkakas ilmu pengetahuan, tidak terkecuali fisika. Matematika di dalam fisika diperlukan untuk membangun ekspresi atau persamaan-persamaan (baca:rumus) fisika guna meringkas konsep, mengetahui ukuran/angka/besarnya suatu besaran fisika agar besaran itu bermakna, mem-prediksi kejadian alam dan menghasilkan pemahaman-pemahaman baru tentang fisika yang tidak dapat diperoleh dari konsep semata.
-Kita ingat bahwa Newton harus mengembangkan matematika kalkulus untuk membangun mekanika. Einstein harus mempelajari matematika tentang tensor untuk membangun teori relativitas umum, bahkan B.J. Habibie pun menggunakan matematika dalam membangun teori retakan pada sayap pesawat terbang. Sepenting itulah matematika dalam fisika. Ia adalah tools dalam fisika. Namun demikian, sebaiknya belajar fisika dimulai dari konsep-konsep dasar.


P: pertanyaan terakhir; sebenarnya, apa tujuan akhir fisika?
F: tujuan akhir fisika adalah merangkum semua hukum dasar alam menjadi suatu hukum tunggal yang secara lengkap dapat menggambarkan dan menjelaskan bagaimana dan mengapa semua fenomena di alam semesta ini terjadi. Sampai sekarang, cita-cita ini belum terwujud karena rumitnya penggabungan hukum-hukum ini dan mahalnya eksperimen yang harus dibangun untuk meng-klarifikasi teorinya jika teorinya sudah ada (seperti teori superstring). Namun, karena rumitnya hal ini, banyak fisikawan yang beralih ke cabang-cabang fisika yang sifatnya lebih praktis seperti pencarian bahan superkonduktor suhu tinggi, superkapasitor, superkomputer kuantum, teknologi graphene, polimer, sumber energi baru dan terbarukan, dan masih banyak lagi.


Banyak sekali fenomena-fenomena fisika dan fakta-fakta unik fisika yang terkadang sepintas terlihat tidak masuk akal jika tidak dipikirkan dengan lebih seksama.


Fisikaveritas berusaha membagikan sedikit informasi dan pengetahuan unik fisika. Semoga bermanfaat dan... 
Have fun with physics!
fisikaveritas.blogspot.com


Baca Juga:
Seberapa besarkah 1 newton itu? bagaimanakah rasanya gaya sebesar 1 newton? Bagaimanakah rasanya mengerahkan energi sebesar 1 joule itu? Klik di sini:
Sense Besaran Fisika: Maknanya, Besarnya, dan Pengertiannya






1 comment :

Silahkan Tulis Komentar Kamu :)