Salah
satu teori yang mapan mengenai asal-usul alam semesta adalah teori Big-Bang,
teori ini menyatakan bahwa alam semesta kita tercipta dari suatu ledakan besar
(Big-Bang). Buktinya, dari pengamatan modern, alam semesta terus mengembang dengan
kecepatan yang luar biasa, jika kita berpikir apa yang terjadi di masa silam,
wajar jika kita simpulkan bahwa alam semesta pada awalnya adalah suatu titik
(atau biasa disebut singularitas).
Frozen Time
Seringkali
orang-orang keliru memahami bahwa ruang-waktu eksis sebelum Big-Bang dan seringkali berpikir bahwa Big-Bang
adalah ledakan sebuah benda tunggal yang sangat padat di dalam ruang-waktu dan
kemudian karena ledakannya itu tersebar ke seluruh penjuru ruang-waktu. Namun
sejatinya, Big-Bang mengawali hadirnya ruang-waktu dan energi-materi; singkatnya,
ruang-waktu tidak eksis tanpa
Big-Bang, begitu pula energi-materi (bagaimana bisa energi-materi eksis jika ruang-waktu sendiri tidak eksis). Alam semesta mengembang maksudnya adalah mengembangnya ruang-waktu
dari volume nol (singularitas) sampai volumenya menjadi luar biasa besar
seperti sekarang ini, pengembangan ruang-waktu diisyaratkan oleh teori
relativitas umum Einstein dan didukung dengan pengamatan semakin menjauhnya
galaksi-galaksi dari galaksi lain dengan laju yang hampir sama.
Kita
kembali ke judul. Hari di mana tidak ada hari kemarin; apa maksudnya dan
kapankah itu? Itu terjadi saat
terjadinya Big-Bang. Seperti yang telah disampaikan di atas, Big-Bang mengawali
alam semesta, ruang-waktu. Ruang eksis dan mengembang dari
volume nol sampai sekarang, waktu eksis
dan memulai detik ke-0, serta energi-materi eksis.
Tidak ada artinya mengatakan apa yang terjadi sebelum Big-Bang, karena kata
“sebelum“ tidak bermakna sesaat setelah terjadinya Big-Bang, itu sama saja
dengan mengatakan apa yang terjadi sebelum waktu 0.
Tidak bermaknanya kata “sebelum“ juga sama tidak bermaknanya dengan
mengatakan apa yang ada “di luar“ batas alam semesta. Kata “di luar“ yang
sering kita pakai memiliki pengertian “ruang di balik pembatas“. Jadi, tidak
bermakna mengatakan apa yang ada di luar alam semesta atau apa yang ada di luar
ruang-waktu.
Tidak ada seorangpun yang mengerti hakikat ruang-waktu bahkan
energi-materi. Yang bisa kita lakukan adalah memberi makna filosofis atau menafsirkan
solusi persamaan-persamaan yang muncul dari model-model fisika yang –setidaknya–
sesuai dengan data pengamatan. Misteri abadi!
No comments :
Post a Comment
Silahkan Tulis Komentar Kamu :)