Dalam
kitab Wafayat Al – A’yan diceritakan,
Hari itu, Ibnu Absyad An-Nahwi berada di sebuah teras salah satu masjid
di Mesir. Di sana, ia sedang duduk santai bersama beberapa sahabatnya sembari
menikmati makanan ringan.
Tiba-tiba, seekor kucing datang mendekat. Karena melihat kedatanannya,
salah seorang sahabatnya melempar segenggam makanan ke kucing itu. Tanpa
menunggu lama, kucing itu pun mengambil dengan mulutna lalu beranjak pergi.
Entah ke mana.
Tidak lama berselang,
kucing itu datang lagi. Mereka pun kembali melempar makanan ke arahnya. Tapi,
kucing itu melakukan hal serupa seperti sebelumnya. Peristiwa itu terjadi
beberapa kali. Mereka melempar makanan, kucing itu mengambilnya dan beranjak
pergi, entah ke mana, kemudian kembali dalam waktu cepat. Tindakan si kucing
itu membuat mereka terheran-heran. “Seekor kucing tidak mungkin makan sebanyak
dan secepat ini.” Ujar seorang dari mereka.
Karena penasaran, mereka pun membuntutinya. Dari kejauhan, mereka
menyaksikan kucing itu melompat ke dinding atap masjid. Lalu turun di suatu
tempat kosong, di sebuah reruntuhan rumah. Ternyata di sana seekor kucing buta
(tampak dari matanya) telah menunggu. Iya, kucing buta. Semua makanan yang
dibawakan untuknya, ia melahabnya.
(Lelaki Akhirat dari Sudut Kota
Madinah, hal: 468)
No comments :
Post a Comment
Silahkan Tulis Komentar Kamu :)