Huge Scientific News..

Semalam, hari kamis, tanggal 11 Februari 2016, LIGO Scientific Collaboration secara resmi mengumumkan bahwa gravitational wave atau riak-riak ruang-waktu di alam semesta ini terbukti ada.

image
Ilustrasi riak-riak ruang-waktu oleh black hole (gambar diambil dari website LIGO)


Gravitational wave sebelumnya telah diprediksi oleh teori relativitas umum Einstein sekitar 100 tahun yang lalu, dan baru dapat dideteksi keberadaannya oleh LIGO (Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory) akhir-akhir ini.



Ada dua detektor LIGO, yaitu di Washington dan Louisiana, dua detektor ini terpisah ribuan mil. Keduanya mendapatkan hasil deteksi yang sama. Detektor ini mendeteksi riak-riak gelombang ruang-waktu yang dihasilkan oleh dua black hole (massanya sekitar 30 kali massa matahari) yang saling mengitari, jarak kedua black hole ini sekitar 1.3 milyar tahun cahaya dari bumi. Penemuan ini juga secara tidak langsung membuktikan keberadaan black hole di alam semesta..


image
Data yang diperoleh detektor LIGO dan perbandingannya dengan model numerik (gambar dari paper
B. P. Abbott et al. (LIGO Scientific Collaboration and Virgo Collaboration)
Phys. Rev. Lett. 116, 061102 – Published 11 February 2016)


Gravitational wave yang berasal dari dua black hole tersebut sampai ke bumi dan mendistorsi ruang-waktu di bumi sehingga detektor LIGO yang supersensitif dapat mendeteksinya sebagai perbedaan panjang pelenturan ruang dengan alat yang bernama interferometer (yang pernah belajar teori relativitas khusus pasti tidak asing dengan nama dan cara kerja alat ini, hehe)..


image
LIGO facility di Livingstone, Louisiana, kembarannya berada di Hanford, Washington (gambar dari Science Magazine)


Ruang-waktu mungkin bisa dibayangkan seperti sebuah jeli besar, kemudian ada objek di dalam jeli tersebut yang menggetarkannya. Objek tersebut akan mengerut-menegangkan (mendistorsi) jeli sebagai pengibaratan gravitational wave, sehingga objek-objek lain di dalam jeli juga akan “mengikuti” distorsi jeli tersebut. Namun, perbedaan antara pengibaratan objek di dalam jeli dan objek di dalam ruang-waktu adalah, objek-objek di dalam ruang-waktu tidak secara fisik terdistorsi, akan tetapi hanya mengikuti “ukuran” ruang yang terdistorsi; maksudnya, jika sebuah tongkat lurus (yang akan patah jika dibengkokkan) diletakkan di dalam ruang yang “terbengkokkan”, maka pengamat akan melihat tongkat tadi ikut membengkok padahal tongkat itu tidak dibengkokkan secara fisik..

Setiap objek bermassa di alam semesta ini menghasilkan gravitational wave, namun gravitational wave sangat sulit dideteksi dengan teknologi yang ada sekarang karena dibutuhkan gaya gravitasi yang sangat kuat agar suatu objek dapat menghasilkan riak gelombang ruang-waktu yang bisa dideteksi.

Penemuan ini mungkin setara atau lebih tinggi tingkatannya daripada pertama kalinya manusia menemukan telepon, atau pertama kalinya manusia mampu meletakkan satelit ke langit, karena pembuktian ini menggugah wawasan dan cara pandang kita terhadap alam semesta.

Pembuktian keberadaan black hole dan gravitational wave juga akan menjadi jalan bagi kita untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang ruang-waktu.. Einstein pasti akan senang dengan penemuan ini karena teorinya tentang gravitational wave sudah terbukti, setidaknya jika tidak telat 100 tahun, hehe..

Selamat kepada para ilmuwan dan semua yang terlibat dalam mendeteksi gravitational wave, semua kerja keras terbayarkan dengan penemuan ini. Nobel Fisika pantas untuk mereka.

Simak beritanya dari situs resmi LIGO dan ScienceMag di sini.
dan di sini
Simak videonya di sini.





No comments :

Post a Comment

Silahkan Tulis Komentar Kamu :)